Baja Canai Dingin, Bahan Baku Baja Ringan
Baja Canai Dingin, Bahan Baku Baja Ringan – Proses produksi dari Cold rolled coil (CRC) sampai dengan pelapisannya yang kemudian dikenal sebagai bahan baku baja ringan. CRC yang dikenal di Indonesia sebagai Baja Canai Dingin dan di dunia barat sebagai “white steel” merupakan baja yang berbentuk lembaran atau gulungan yang dibuat dari baja gulungan canai panas ( HRC / Hot Rolled Coil) melalui tahapan proses pembersihan permukaan dan pencanaian dingin di bawah temperatur rekristalisasi.
Baja dengan kategori diatas adalah jenis baja yang jamak digunakan dalam proses Produksi HRC Menjadi CRC Dingin (dan revisinya, untuk menjamin kekuatan struktur konstruksi. Hasil keluaran proses ini adalah CRC yang akan menjadi baja dasar (base metal).
Tahap produksi selanjutnya adalah pelapisan (coating) CRC dengan spesifikasi campuran unsur-unsur kimia sesuai dengan peruntukkan konstruksi dan aplikasinya untuk meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan umur produk.
Proses pelapisan tanpa warna, diawali dengan tahap pembersihan dan pemanasan yang kemudian masuk ke tahap pencelupan dengan unsur kimia pelapis yang diinginkan (seng saja, campuran aluminium-seng ataupun campuran aluminiumseng-magnesium).
Tahap proses selanjutnya adalah pembentukan, dikarenakan kemampuan pembentukan proses pengelasan dan kualitas kekasarannya. Proses produksi HRC menjadi CRC khusus untuk spesifikasi konstruksi, dimana proses yang tepat adalah cold rolling tanpa adanya pemanasan (annealing). Proses tersebut menghasilkan kekuatan tarik dengan standar G300-550 dengan ketebalan berkisar 0,20 – 3,00 mm sesuai dengan SNI 07- 3567-2006.
Baja Lembaran dan Gulungan Baja Canai Dingin proses pelapisan pasivasi untuk menambahkan sistem perekatan antara baja dasar dan pelapis serta penambahan resin untuk menghasilkan kilap sebagai hasil akhir. Adapun untuk mendapatkan bahan baku produk baja ringan yang berwarna dalam proses ini, bahan baku yang berupa baja canai dingin lapis tanpa warna dilakukan proses pembersihan. Selanjutnya diberikan pelapis kimia untuk memberikan pondasi dasar sebelum pengecatan, dan dipanaskan (oven).
Kemudian tahap berikutnya adalah pemberian cat dan pemanasan oven kembali sebagai proses akhir. Setelah disampaikan proses produksi bahan baku baja canai dingin lapis baik yang polos atau warna selanjutnya akan dijelaskan standar produk berupa detil spesifikasi, ukuran ketebalan, lebar, cara uji, inspeksi dan berbagai aspek teknis yang wajib diperhatikan dalam pemilihan bahan baku baja ringandimana standar inilah yang mengacu kepada SNI yang sudah berlaku di Indonesia.
Sumber : Google
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: